Search This Blog

Friday, September 29, 2017

Bahaya Anal Seks


gambar from google


Seks anal secara umum diartikan sebagai aktivitas hubungan seksual dengan memasukkan penis ke dalam anus. Tetapi, perilaku seksa anal ternyata tidak selalu melakukannya dengan cara tersebut. Jari-jari tangan merupakan salah satu anggota badan yang sering digunakan pengganti penis. Bahkan tidak jarang ada yang menggunakan mulut dan lidah (anilingus) atau ada pula yang mempegunakan alat bantu seksual yang khusus dibuat untuk itu.

Ini adalah salah satu bentuk tingkah laku seksual yang beresiko besar, karena jaringan kulit di tempat tersebut rawan perlukaan dan daerah tersebut kondisinya selalu kotor. Karena permukaan dinding anus hanya sedikit mengeluarkan zat lumbrikan. Karenanya jika suatu pasangan akan melakukan penetrasi ke anus, biasanya diperlukan penambahan lubrikan.

Dekade terakhir ini, terutama di barat, seks anal popular di lingkungan pria homoseksual. Para pria yang melakukan hubungan seksual anal dengan sejenisnya disebut pasangan aktif, kalau dia yang memasukkan penisnya ke dalam anus dan sebaliknya disebut pasangan pasif  kalau anusnya yang dimasuki pasangannya. Pelaku anal seks umumnya sangat menyenangi aktivitas ini, karena mereka bisa bergantian sebagai pasangan aktif kemudian menjadi pasangan pasif. Pasangan pasif biasanya mersakan kenikmatan karena adanya gesekan prostat melauli dinding anus. Kelenjar ini ada yang disebut sebagai “G spot pria”, yang mudah dirangsang saat dilakukannya anal seks.

Tidak semua pelaku homo seksual melakukan seks anal, dan sekelompok dari mereka secara aktif melakukan advokasi dengan menyatakan bahwa aktivitas ini merendahkan martabat pasangan pasif dan adanya resiko gangguan kesehatan. 

Seks anal juga dilakukan pada kelompok heteroseksual. Mereka beralasan untuk mencegah kehamilan maupun menjag keperawanan. Selain itu mereka berpendapat bahwa rangsangan lebih bisa dirasakan karena anus lebih mencengkram disbanding vagina.

Daerah anus secara fisiologi dan anatomis merupakan bagian tubuh yang bukan diperuntukan sebagai tempat untuk berhubungan seksual. Anus sangat berbeda dengan vagina yang memang dipersiapkan untuk penetrasi penis. Secara alami vagina akan menghasilkan lumbrikan, yang didukung dengan kerja otot. Permukaan vagina terdiri dari lapisan mucus dengan beberapa lapis ephitel squamosal yang dapat menahan gesekan tanpa menimbulkan kerusakan dan mampu melawan proses immunologis yang ditimbulkan oleh sperma berikut cairannya.

Adanya trauma yang berulang berupa gesekan dan regangan menyebabkan sphincter (otot melingkar di anus) kehilangan tonusnya dan menurunkan kemampuan untuk menahan keluarnya isi usus. Terlebih lagi yang perlu diingat bahwa pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesamanya akan mengalami gangguan kesehatan lebih besar daripada berhubungan dengan wanita.

Selain itu trauma berpotensi merusak dinding usus yang hanya memiliki satu lapisan sel-sel dan dibawahnya ada jaringan pembuluh darah. Jaringan sel yang tipis ini tidak akan mampu menghadapi gesekan pada saat penetrasi penis yang menimbulkan trauma. Ditambah lagi adanya pendarahan, organisme dalam fases dan campuran cairan-cairan ejakulasi mengandung komponen “immunosuppressive”. Kelrmahan pada anus tadi dan adanya efek “immunosuppressive” maka seks anal menimbulkan kondisi mudahnya penyebab HIV dan infeksi-infeksi lain. Seperti:
     1.      Kanker anal
     2.      Clamydia trachomatis
     3.      Cryptosporidium
     4.      Giardia Lamblia
     5.      Herpes simplex virus
     6.      HIV
     7.      Humam papilloma virus
     8.      Isospora belli
     9.      DLL

No comments:

Post a Comment

Inilah 5 Fakta One Piece yang Menarik dan Jarang Diketahui oleh Banyak Orang

Mungkin untuk para pecinta anime, banyak yang sudah mengetahui fakta tersembunyi dari One Piece. Namun, sebenarnya masih ada banyak lag...