Search This Blog

Sunday, September 24, 2017

Akad



  
from google
       

Penulis: Havidz Antonio
 
Malam ini, kau berpakaian lebih rapi daripada biasanya. 

Biasanya, kau hanya memakai celana jeans, kali ini kau memakai celana kain. Memakai kemeja, bukannya kaos prada. Rambutmu disisir rapi. Licin. Tampak sungguh kau habis cukur rambut. Rambut gondrongmu telah tanggal. Menghilang rambut kebangganmu itu. Di kakimu juga sudah terpakai pantofel hitam mengkilap. Berharap dengan semua itu bisa menutupi setiap langkahmu yang getir. 

Andaikata haru dapat dilihat seperti awan, maka setiap jengkal langkahmu menuju kerumunan orang itu akan menghadirkan gumpalan awan mendung. Seperti tumpukan salju hitam. Lalu menghujamkan bulir-bulir air sebesar kelereng. Dan dengan cepat menjadi banjir yang menenggelamkan semua orang di ruang itu. Orang-orang itu akan kehabisan napas dan tahu-tahu ikut merasakan betapa hatimu telah terluka berdarah-darah.

Beberapa orang kini menyapamu. Orang-orang yang mengenalmu. Orang-orang yang mengenal ceritamu. Orang-orang itu melemparkan senyum. Melemparkan tanya apa kabar. Juga melemparkan tanya yang tak terucap. Bagaimana perasaanmu kali ini? Begitu kira-kira tanya yang tak terucap itu. Dan kau pun balas melempar senyum. Melempar jawab aku baik-baik saja. Dan melempar jawab yang tak terucap pula. Perasaanku melebur. Begitu kira-kira jawabanmu yang tak terucap.

Dan di sana, dua orang berdiri anggun. Dua orang yang menjadi bintang kali ini. Seorang lelaki memakai jas necis dengan senyum mengembang. Dan satunya lagi, perempuan berbalut gaun putih dengan riasan yang luar biasa indahnya. Membuat paru-parumu kembang kempis melihatnya.

Terjadi badai di lautan hatimu. 

Kau masih ingat, malam-malam buta kau mendatangi kediamannya.

“Lima tahun? Kita akan buang lima tahun itu begitu saja?” Retorikal dan getir, kau bertanya.

“Jadi, sekarang kamu mau bagaimana?” dia balas bertanya.

Kau diam. Tidak bisa menjawab. Ada keanehan yang menyembul keluar dan kini menguasai pikiranmu ketika pertanyaan itu keluar.

“Memang ini jalannya,” katanya membuyarkan kebisuanmu.

Mengapa kata-kata justru hilang pada saat seperti ini? Saat kau merasa butuh penghiburan untuk sebuah jawaban yang memuaskan. Kemampuanmu berkata-kata menguap.

Tanganmu bergerak bimbang seperti ingin meraih tangannya, tapi kau urungkan. Dua manusia yang sudah bercinta bertahun-tahun dan merasakan setiap jengkal kulit masing-masing, mendadak enggan untuk bersentuhan.

“Kau bersamanya. Aku bersamanya. Lalu mau apa? Lalu buat apa?”

 Mulutmu refleks ingin membuka, ingin menjawab, tapi hanya desahan napas yang muncul. Kau tak tahu jawabannya. Kenapa dua manusia yang saling sayang pada akhirnya harus berjalan sendiri-sendiri?

Dan pada akhirnya hanya bercinta yang bisa menjawab pertanyaan kalian. Percintaan kalian untuk terakhir kalinya. Setelah malam itu, semuanya usai. Kau kembali pada keidupanmu bersama istri dan anakmu. Dan dia akan mulai menjalani kehidupan barunya dengan orang lain.

Lenganmu melonggar, melepaskan tubuhnya. Otot-ototmu yang tegang mulai melemas, pasrah membiarkannya pergi.

Tapi kini kau menyesalinya. Sejak dia pergi, duniamu tak lagi sama. Hidupmu menjadi asing. Kau sedih untuk sesuatu yang kau tahu. Kau tahu setelah berlalu. Kau luruh setelah langkahnya menjauh. Kau tahu, dia sudah pergi. Tubuhnya, hatinya… meski tampak di depan mata. Di sana dia bersama seseorang yang lain. Seseorang yang akan segera mengucapkan akad untuknya.

Kau tetap melangkah mendekatinya. Dia sekilas melirikmu. Dia tahu kau ada. Ada di depan jangkauan penglihatannya. Entah di hatinya, masih ada atau sudah musnah.

“Selamat.” Akhirnya kata itu mucul juga dari mulutmu. Kali ini kau tidak mengucapkan itu seperti perpisahan. Juga tidak seperti perjumpaan. Melainkan kesadaran.

Kau mengulurkan tangan dan dia menyambutnya. Ada getaran hebat menjalar ke setiap sel tubuhmu saat kulitmu bersentuhan dengan kulitnya.

“Terima kasih,” jawabnya singkat.

Hanya itu. Selamat. Dan terima kasih. Usai.


             

 Jepara, 25 September 2017

No comments:

Post a Comment

Inilah 5 Fakta One Piece yang Menarik dan Jarang Diketahui oleh Banyak Orang

Mungkin untuk para pecinta anime, banyak yang sudah mengetahui fakta tersembunyi dari One Piece. Namun, sebenarnya masih ada banyak lag...