Lintah
Dalam matanya itu bersarang lintah
Atau mungkin,
mata itu sendiri adalah lintah
Entahlah
Yang pasti,
ketika mataku bertatapan dengan matanya,
energiku tersedot habis
Menjadikanku lemah
Tak berdaya
Terkapar di sisinya
Lalu kulihat senyum kemenangan menghias bibirnya
Setelah kesadaranku pulih,
aku mengingatkan diri
Jangan sekali-kali menatap matanya
Ada lintah bersarang di sana
Berbahaya
Na na na
Bising,
berisik,
gaduh,
ribut sampai bersungut
Pagi hingga malam buta
Semua bicara sampai berbusa
Tikus, semut, anjing, jin, manusia,
setan,
berebut khotbah,
di atas mimbar kucing bicara, tak lagi
kejar tikus,
mustahil!
Kumbang pun bilang, tak lagi cari sari
madu,
muskil!
Lebih tak mungkin janji ular,
sebab mudah sekali bubar
Maaf, kami bukan hakim
Tak pantas menghakimi
Tapi,
ocehanmu berdengung menyakitkan kuping
Na na na,
pura-pura tak dengar saja,
Na na na,
dengan nada sumbang pula
Na na na,
mesias baru
bualan belaka
No comments:
Post a Comment