Puisi
Cinta untuk Lutfie dari Luna
Sementara satu persatu daun gugur dari
tangkainya,
sekuntum bunga entah apa, merekah
membawa harum
Wanginya merebak tanya,
mengapa hati pecah, bergemuruh,
berdentum-lentum
Adalah Lutfie nama yang terukir
Tertancap dalam di hati Luna yang
mendesir
Udara berembus semilir
Setiap waktu, Lutfie menggema hadir
Merangkailah aksara, mengungkaplah hati
Berbisik lewat larik,
puisi cinta
Melantunkan kemegahan energi kata-kata
Aku cinta kamu,
tulis Luna
Tapi menjelma merana
Lutfie ada yang punya
Tak apa-apa, tak apa-apa
Cinta tak harus punya
Cinta harusnya menjelma
doa
Semoga selalu bahagia
Aku ingin menjadi seka,
bila esok kau terluka
Aku ingin menjadi dermaga,
bila lusa lelah melayari samudra
Dari Luna yang setia menanti
Meski hampir mati
Tertusuk belati,
rindu
Tetap menunggu,
dalam sepi yang mangu
dalam bisu yang gaduh
Tentang Pantai
Tentang pantai
Tentang surga kecil di musim panas
Ketika senja menyapa menawarkan
keromantisan
Kita menyambutnya dengan duduk berdua
bergenggam tangan
Kepalaku bersandar, kau menopangnya
Ombak menghampiri menyambut ujung jari
dan kau bisikan cinta
Tentang pantai
Tentang kenangan kisah cinta
Jiwaku tersesat pada jalanan yang
membeku dalam hiruk pikuk kota
Tanpa lagi hadirmu, tubuhku tak berjiwa
Hubungi aku, bawa aku kembali, kumohon
Di mana pernah ada namamu yang kuukir di
atas pasir
Tentang pantai
Tentang aku dan kamu
Tentang aku yang terombang-ambing di
lautan kehampaan
Bila tak bersama kamu
Kamu
Di
sudut gelap itu aku
Terdiam
laksana daging membeku
Terpikir
sesuatu dan itu kamu
Ya,
kamu yang selalu di hatiku
Kamu
dan selalu kamu
Mengapa
selalu kamu?
Karena
hatiku memilihmu
Untuk
selalu kurindu meski tanpa kau tahu
Hanya
mampu aku mengintip setiap sudutmu
Mengagumi
semua lekuk tubuhmu
Sungguh
indah paras rupamu.
Mahakarya
Tuhan yang agung adalah kamu
Kamu
tolong dengarkan aku
Lewat
embusan angin aku sampaikan
Bahwa
aku cinta padamu
"I
love you, " kataku padamu
Walau
sebatas angan
Walau
puing-puing harapan
Walau
mimpi yang tak mungkin terwujudkan
Kamu
yang tak mungkin dapat dimusnakan
No comments:
Post a Comment