Bila Kau Rindu Panggil Saja
Namaku
Ingatkah kau waktu hujan di sore itu?
Tetesnya memaksa bicara tentang kita
Akankah kita bisa s'lalu bersatu?
Aku tidak tahu, mengharaplah kita, semoga saja
Tetesnya memaksa bicara tentang kita
Akankah kita bisa s'lalu bersatu?
Aku tidak tahu, mengharaplah kita, semoga saja
Bila memang kini kau harus pergi
Jangan pernah kau sesali
Selagi masih ada waktu.
Gapailah cita dan anganmu, aku akan setia menunggu
Jangan pernah kau sesali
Selagi masih ada waktu.
Gapailah cita dan anganmu, aku akan setia menunggu
Mengalirlah seperti sungai mengalir
Berembuslah seperti angin berembus
Membaralah seperti api menyala
Bersinarlah seperti bintang berpijar
Berembuslah seperti angin berembus
Membaralah seperti api menyala
Bersinarlah seperti bintang berpijar
Kita tak bisa tahu apa yang akan terjadi suatu saat nanti
Teruslah berlari
Jangan berhenti
Aku akan tetap menanti
Teruslah berlari
Jangan berhenti
Aku akan tetap menanti
Dan bila pada suatu malam kau rindu padaku
Panggil saja namaku
Lalu lihatlah bintang yang bersinar terang itu
Kau pasti tahu aku selalu di dekatmu
Panggil saja namaku
Lalu lihatlah bintang yang bersinar terang itu
Kau pasti tahu aku selalu di dekatmu
Aku Merindukanmu
Aku merindukanmu pagi, siang, malam
Pada angin, dedaunan, jalanan, kegelapan, semua yang kusentuh
Katakan padaku apa arti rindu?
Sungguh aku tak mengerti, aku hanya merindukanmu seperti kemarau
merindukan hujan
Kehidupan terus berjalan, kusadar betul
Semua harapan, semua keinginan tehadapmu tetap bertahan pada tempatnya
Aku ingin terbang menyentuh hatimu
Namun aku tak kuasa, seperti tak kuasanya matahari merengkuh rembulan
Izinkan aku merindukanmu dalam diam
Dalam malam
Dalam detik-detik panjang penuh penantian
Dalam kesendirian saat aku melihat kamu,
kamu bersama dia
Patah Hati
Ini tentang patah hati
Seorang lelaki yang terluka, hatinya patah
Terlunta-lunta ia hingga berderai air mata
Air mata tak tampak, jatuhnya ke rasa
Seorang lelaki yang terluka, hatinya patah
Terlunta-lunta ia hingga berderai air mata
Air mata tak tampak, jatuhnya ke rasa
Ini tentang patah hati seorang lelaki
Binasa.... Sakitnya luar biasa
Tersayat-sayat, sakitnya tak terucap
Terdiam ia, merana menahan derita
Binasa.... Sakitnya luar biasa
Tersayat-sayat, sakitnya tak terucap
Terdiam ia, merana menahan derita
Seorang lelaki yang patah hati berjalan di lorong sepi
Sendir.
Kadang ia minum kopi di Starbukcs, tetap sendiri
Kopi paling pahit seperti cerita hatinya saat ini
Sendir.
Kadang ia minum kopi di Starbukcs, tetap sendiri
Kopi paling pahit seperti cerita hatinya saat ini
Mimpi buruk menghantui setiap tidur
Seperti senyumnya yang terkubur
Dunia tak lagi menghibur
Ingin ia segera hancur lebur
Seperti senyumnya yang terkubur
Dunia tak lagi menghibur
Ingin ia segera hancur lebur
Berhambur bersama debu
Terbawa angin, melebur
Hingga lenyap
Senyap
Terbawa angin, melebur
Hingga lenyap
Senyap
No comments:
Post a Comment