Judul buku: Origin
Penulis: Dan Brown
Penerbit: Penerbit Bentang
Tahun terbit: 2017
Cerita dimulai dari seorang miliarder sekaligus
ilmuwan komputer, Edmond Krisch, yang menemui ketiga pemuka agama besar dunia
untuk mempresentasikan temuannya yang disinyalir akan mengguncang wajah
paradigma dunia. Temuan itu membahas tentang pertanyaan dasar umat manusia. Pertanyaan
fundamental eksistensi manusia. Dari mana kita berasal? Kemana kita akan pergi?
Lalu cerita dilanjutkan dengan diadakannya sebuah
presentasi mega besar dan disiarkan secara langsung melalui internert oleh
Edmond Krisch, yang dihadiri orang-orang berpengaruh dari banyak negara,
termasuk Prof. Robert Langdon, profesor simbologi Harvard, sekaligus teman dan
guru Edmond waktu masih menjadi mahasiswa di Harvard.
Namun, ketika presentasi tersebut berlangsung, terjadi
kekacauan, Edmond Krisch terbunuh. Dari terbunuhnya Edmond, mulai timbul
konflik-konflik menegangkan lainnya. Robert Langdon bersama Ambra Vidal –Direktur
Museum Guggenheim, mitra Edmond dan tunangan calon raja Spanyol- dibantu
Winston –sebuah progam kecerdasan artifisial sintesis komputer- berkejaran
dengan waktu dan pembunuh Edmond untuk mengungkap apa sebenarnya temuan Krisch
yang akan menghancurkan paradigma dunia tersebut.
Tidak sampai disitu, Langdon malah dituduh menculik
Ambra, calon ratu spanyol itu, sehingga ia harus diburu polisi-polisi lokal. Lalu
tuduhan keterlibatan pihak kerajaan Spanyol atas kematian Edmond. Dan masih
banyak kekacauan lagi yang akan lebih seru jika kalian membaca secara langsung
novelnya.
Origin, novel ketujuh dari Dan Brown ini, adalah novel
yang paling aku tunggu-sunggu selama beberapa waktu. Aku adalah penggemar karya
Dan Brown dan berharap bisa terus menikmati karya dari beliau (semoga aku dan dia
diberi umur panjang supaya dia bisa terus menulis dan aku bisa menikmati
karyanya yang begitu luar biasa). Namun, harus aku akui, dari ketujuh novel Dan
Brow, Origin harus mendapatkan nilai paling rendah.
Meskipun Origin mengangkat tema yang begitu penting dan
menarik, tapi jalan cerita Origin serta paparan-paparan khas Langdon sangat
kurang membangkitkan dahaga. Aku tidak menemukan kecerdasan Langdon seperti di
D’vinci Code, Lost Symbol bahkan Inferno yang begitu mencengangkan. Di Origin,
Langdon diberi porsi yang sangat sedikit, dan malah Winston, si super komputer
yang mendominasi porsi yang seharusnya milik tokoh utama, Robert.
Oke, mungkin sesuai temanya ‘kemana kita akan pergi’,
dimana prediksi ke-eksistensian spesies manusia akan tergeser oleh spesies
baru, kingdom ke-tujuh, kingdom unorganik, teknologi buatan manusia yang akan
menghancurkan eksistensi manusia itu sendiri, sebuah kingdom bernama Technium, sehingga Dan Bron mungkin
sengaja menggeser porsi Langdon dan diganti Winston. Tapi, yang dilakukan Dan
Brown benar-benar membuat Origin harus mendapat nilai rendah dariku dibanding novel
Brown yang lain. Karena aku begitu mencintai Dan Brown dan berharap Langdong
menunjukkan taringnya, alih-alih tokoh lain yang mengambilnya.
Origin, juga mudah ditebak siapa dalang dibalik semua konflik
yang terjadi. Jika kalian membaca Deception Point hingga Inferno, pasti tidak
kesulitan menebak siapa yang harus bertanggung jawab atas semua konflik. Selalu,
dan selalu, Dan Brown menempatkan tokoh yang kelihataannya terdzolimi atau kerabat
dari yang terdzolimi sebagai dalang dibalik semua konflik yang terjadi. Saat aku
membaca seperempat Origin, aku langsung menebak, semua itu ulah Winston.
Saat aku selesai membaca Origin, aku tiba-tiba
teringat film yang pernah aku tonton ditahun 2015. Winston mengingatkanku pada
Chappie, robot lugu yang memiliki kecerdasan artifisial yang luar biasa
sehingga bisa berpikir seperti manusia dan juga memiliki… perasaan! Mungkin tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa Technium cepat
atau lambat akan berbaur dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari spesies kita.
Sebelum aku akhiri tulisan ini, izinkan aku
menyampaikan ini. Mungkin sains menjawab banyak hal, namun percayalah bahwa ada
Kuasa yang lebih besar diluar pemahaman kita yang melebihi ketepatan matematika,
keandalan fisika bahkan keseimbangan kosmos.
Bagaimana bisa kau jelasakan dari mana datangnya cinta
dengan sains?
Ay, sama aku juga dah nebak dari awal kalo Winston pelakunya. Terlalu jelas. "Penutupan" tokoh jahat yang asli yang biasanya membingungkan malah terasa begitu gamblang.
ReplyDeleteSebagai penggemar Robert Langdon emang sedikit kecewa membaca ini.
Nice review...saya juga membuat review novel Origin, silakan mampir http://www.tripandread.com/2018/09/origin-dari-asal-usul-kehidupan-hingga.html
ReplyDelete