Search This Blog

Wednesday, January 10, 2018

Resensi Novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata

Judul Buku: Sirkus Pohon
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Penerbit Bentang
Tahun Terbit: 2017

            Ada dua alur penting dan dua tokoh utama dalam novel ini. Pertama tentang kisah penantian cinta Tegar dan Tara yang selalu tidak pernah bertemu hingga sampai pada akhir-akhir cerita. Kedua tentang sosok Hob dengan berbagai kisahnya, tentang cintanya yang rumit, tentang pekerjaannya sebagai badut sirkus dan tentang pohon delima yang menjadi aikonik di alur novel ini.
            Pertama tentang Tegar dan Tara. Kedua anak manusia ini dipertemukan di Pengadilan Agama saat kedua orang tua mereka sedang melakukan proses perceraian. Mereka masih sangat kecil. Pertemuan mereka dimulai ketika Tara ingin main perosotan namun selalu diserobot anak lain. Berulang kali melihat Tara begitu, Tegar yang sedang main gelantungan di palang besi beranjak membantu Tara agar bisa bermain perosotan. Jangan takut aku akan menjagamu, kata Tegar. Dan pertemuan singkat itu terbayang-bayang dalam benak Tegar dan Tara. Hingga membuat keduanya saling mencari hingga mereka dewasa.
Tokoh utama selanjutnya adalah Hob sebagai tokoh aku dalam novel ini. Hob memiliki jalan cerita yang unik. Hob digambarkan sebagai orang yang sulit mendapatkan pekerjaan hingga suatu saat diterima bekerja sebagai badut sirkus. Hob juga memiliki jalan cerita asmara yang cukup tragis. Dinda, wanita yang akan dilamarnya mendadak mengalami gangguan jiwa. Namun Hob tetap setia kepada Dinda. Lalu pohon delima yang tumbuh di pekarangan rumahnya, menjadi inti dari terjalinnya alur-alur konflik yang pelik sekaligus lucu menggemaskan.
Secara keseluruan, Sirkus Pohon merupakan novel yang sangat bagus dan recommended untuk dibaca. Membaca sirkus pohon seperti membaca fairy tale modern. Pak Cik Andrea sekali lagi mampu menyuguhkan sebuah karya yang indah, dimana sastra, keunikan budaya, joke dan eksplosion-eksplosion yang tidak terduga membaur menjadi kompleksitas yang keren.
Salah satu kekuatan Pak Cik Andrea adalah kejeniusannya dalam meramu joke yang segar dan brilliant. Hal itu membuat Sirkus Pohon sangat enak untuk dinikmati. Perpaduan antara suguhan realitas dan dongeng dalam satu kompleks juga memanjakan pembaca. Dan semua itu di-klimaks-kan dengan ending yang tidak terduga.
Namun begitu, ada sedikit cela dalam buku ini. Salah satunya adalah seringnya pengulangan diksi yang itu-itu saja, sehingga tidak lagi mencengangkan dan segar. Jika kita melihat novel sebelumnya, yakni Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas, hal serupa pun terjadi. Pula dengan kemegahan semesta pengetahuan seperti yang ada dalam Laskar Pelangi tidak tampak.
Terakhir, saya tetap akan merekomendasikan buku ini untuk dikoleksi.

Selamat membaca…

No comments:

Post a Comment

Inilah 5 Fakta One Piece yang Menarik dan Jarang Diketahui oleh Banyak Orang

Mungkin untuk para pecinta anime, banyak yang sudah mengetahui fakta tersembunyi dari One Piece. Namun, sebenarnya masih ada banyak lag...