Gambar dari goggle |
Tentunya, kita tidak
lagi asing dengan yang namanya pekerjaan menulis dan mengarang. Sejak kecil
kita sudah diajari menulis dan mengarang oleh orang tua, saudara, teman atau pun
guru. Tentunya masih ingat dibenak kita semua, dulu waktu SD diajari bagaimana
membaca:
Ini Budi. Ini Ibu Budi.
Ini Bapak Budi. Ini Adek Budi. Ini Kakak Budi. Ingat kan? Lalu kita disuruh
guru untuk menuliskan kembali.
Masih ingat pula, dulu
waktu SD kita mendapat tugas untuk mengarang liburan ke rumah nenek? Atau ke
rumah Paman?
Jadi, sebetulnya kita
tidak asing lagi dengan istilah menulis dan mengarang.
Empat Unsur Pembangun
Tulisan
1.Gagasan
Gagasan
merupakan pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang muncul dari pemikiran
seseorang. Gagasan beranjak pula dari kumpulan pengalaman yang tersimpan dan
terolah secara alami pada otak manusia. Atau rekaman masa lalu yang berada
ditengah-tengah masa kini serta pemunculan kembali sesuai keadaan dan waktu.
2.Tuturan
Tuturan
merupakan bentuk pengungkapan gagasan yang kelak dapat dipahami pembaca dalam
bentuk penceritaan (narasi), pelukisan (deskripsi), pengungkapan (argumentasi),
pemaparan (eksposisi) dan pembujukan (persuasi).
3.Tatanan
Tatanan
diartikan sebagai tata tertib dalam menulis.Tatanan sebagai peraturan kebahasaan,
seperti halnya penggunaan Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Penggunaan
bahasa baku (KBBI) serta aturan penerapan tanda baca pada tulisan dengan baik
dan benar.
4.Wahana
Wahana
dipahami sebagai sarana penghantar gagasan yang telah tertutur dan memiliki
tatanan yang baik. Berupa bahasa tulis, menyangkut perangkaian kosa kata dan
seni menggunakan bahasa yang baik.
Asas Menulis dan
Mengarang
Menurut
pengamatan para ahli terdahulu, dalam pelaksanaan kegiatan menulis dan
mengarang terdapat asas-asas yang dipergunakan sebagai pedoman. Hal ini
diterapkan agar menghasilkan tulisan dan karangan efektif untuk dapat dipahami.
Beberapa asas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1.Kejelasan
Diartikan sebagai asas yang mengendalikan penciptaan makna untuk disampaikan dengan jelas dan menghindari kesalahan pembaca dalam menafsirkan tulisan yang disajikan.
2. Keringkasan
Keringkasan
diterapkan pada penyusunan kalimat dengan tidak menghamburkan kata, penggunaan
kata berulang dalam menyampaikan butir ide yang menyebabkan kebingungan
pembaca.
3.Ketepatan
Ketepatan
dalam penyampaian gagasan kepada pembaca dituliskan dengan menggunakan pilihan
kata dan susunan kalimat yang tepat.
4.Kesatupaduan
Pilihan
kata dalam menyusun kalimat dan membangun paragraf yang tepat disusun dengan
kepaduan, antar pilihan kata, susunan kalimat, dan hal yang ingin disampaikan.
5.Pertautan
Dalam
penyusunan arah kajian dan pengembangan karangan yang dipandu kerangka
karangan,Tulisan yang disajikan harus bersifat sistematis.
6.Penegasan
Penegasan
mengenai topik yang disampaikan, biasanya diletakkan di akhir paragraf. Hal ini
bertujuan agar informasi yang hendak disampaikan dengan penekanan dapat
diterima oleh pikiran pembaca.**
**Catatan Kuliah Bahasa
Indonesia. Sabtu, 22 September 2017
No comments:
Post a Comment