Imam
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Huraira bahwa Rasulullah saw,
bersabda, "Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum
Yahudi dan memebunuh mereka. Sehingga, bersembunyilah kaum Yahudi di belakang
batu dan kayu, kemudian batu dan kayu itu berkata, “Wahai Muslim, wahai hamba
Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia!”
Kecuali pohon Gharqad, karena ia termasuk pohon Yahudi."
Imam
Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rosulullah saw, bersabda,
“Kalian akan diperangi oleh bangsa Yahudi. Lalu kalian diberi kemenangan atas
mereka. Sampai-sampai batu pun akan berbicara, “Hai Muslim, ini orang Yahudi di
balikku, bunuhlah ia!”
Dua
Haddits di atas merupakan gambaran tentang episode akhir Armageddon.
Arti
dari nama Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani. Ar yang berarti
gunung. Mageddon = Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah
utara. Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, di mana gunung ini
membentang dari Magiddo di uatara sampai ke Hebron di Selatan.
Istilah
Armageddon kemudian di kalangan orang Barat telah menjadi sinonim dalam
pembahasan tentang hari akhir dunia. Di kalangan kaum muslimin juga dijumpai
istilah tersebut, yaitu al-Majidun “kemuliaan” atau “Perang kemuliaan”. Hal ini
ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam
perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah.
Di
dunia Barat, Armageddon telah menjadi diskursur yang cukup urgen hingga
sekarang, baik di kalangan Kristen maupun Yahudi, dari rakyat biasa sampai
presiden. Bahkan, sebuah film pernah dibuat dengan judul Armageddon, yang
mengisahkan tentang bongkahan meteor sebesar gunung yang bergerak cepat menuju
bumi. Maka di untuk mengatasi hal tersebut, dikirimlah utusan atau “mesias”
berupa pesawat angkasa untuk menghancurkan meteor itu agar tidak sampai ke
bumi.
|
salah satu episode Armageddon (menjelang Kiamat) |
Sebenarnya,
peristiwa itu sangat jauh dari apa yang dimaksud Armageddon. Peristiwa jatuhnya
meteor hanya salah satu episode dalam Armageddon. Lantas apa hakikat sebenarnya
Armageddon? Sebagai jawaban singkat, Armageddon adalah peristiwa di akhir
zaman, yaitu perang dunia perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo, sebuah kota di
Israel di pegunungan Samaria. Nabi Muhammad menyebut peperangan akhir zaman ini
sebagai al- Malhamah al-Kubro, suatu
huru-hara besar, lebih besar dari Perang Dunia 1 atau Perang Salip sekali pun.
Pada
episode akhir zaman nanti, Isa Putra Maryam akan turun untuk menghakimi orang
Yahudi atau Israil, yaitu orang-orang Yahudi keturunan Samiri si penyembah
sapi, serta semua orang yang menjadi sekutunya (Rum/Romawi). Mereka dan
pendukungnya akan berkumpul di Gunung Magiddo. Di sinilah Dajjal si pendusta
besar berperan dalam terwujudnya peperangan akhir zaman. Di tengah-tengah
peperangan itu, Allah kirimkan “Hantaman yang Keras” (al-Bathsyah al-Kubra)
yang menghantam tepat bala tentara Rum dan Israil. Sehingga mereka terbunuh
dengan hebatnya. Puncak dari peperangan itu, Allah menurunkan Isa Putra Maryam
(Yesus) untuk membunuh Dajjal dan pengikutnya.
Injil
pasal Mimipi (16 : 14-16) menyebutkan, “Roh-roh Setan pergi mendapatkan
raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari
besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. Lihatlah (Isa Al-Masih), datang seperti
pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan
pakaiannnya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan
kemaluannya. Lalu dia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam Ibrani disebut
Harmageddon.
Yang
dimaksud dengan roh-roh setan adalah Dajjal dan para pembantunya yang akan
melakukan propaganda ke seluruh dunia untuk menyerang kaum Muslimin. Sehingga,
seluruh kekuatan dunia yang terdiri dari Amerika, negara-negara Eropa dan
Israil serta sekutu akan berdatangan di pangkalan militer Israil di bukit
Magiddo. Saat itu markas kaum Muslimin yang dipimpin oleh Al-Mahdi berada di
Ghuttah, di Timur Damaskus, Suriah.
Peperangan
Armageddon ini punya renang waktu yang lama. Sehingga, menyeret semua negara ke
dalam dua poros: poros yang dipimpin Dajjal dan yang dipimpin Al-Mahdi. Di
tengah-tengah perkecambuknya perang itu, diturunkanka Isa putra Maryam sebagai
perolongan Allah kepada kaum Muslimin. Isa akan turun di menara putih di timur
Damaskus ketika menjelang fajar. Kemudian Isa masuk ke markas kaum Muslimin dan
ikut dalam barisan shalat subuh. Setelah itu, ia bersama Al-Mahdi akan memimpin
kaum Muslimin menyerbu seluruh markas yang dipimpin Dajjal, dan bahkan membunuh
Dajjal dan seluruh orang kafir.
Dalam
teks Injil, Isa mengatakan, “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.
Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya.” Isa
Al-Masih mengumpamakan bahwa dia akan datang seperti pencuri yang akan tidak
disangka-sangka pada waktu malah hari. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW,
yang menyebutkan bahwa Isa akan turun nanti di akhir zaman di akhir waktu fajar subuh.
Rosulullah
bersabda, “Dajjal akan keluar pada waktu agama sudah tidak lagi diperhatikan.
Kemudian turunlah Isa Ibnu Maryam. Lalu ia menyeruh pada waktu waktu
sahur. “Wahai manusia! Apakah yang
menghalangi kamu untuk keluar menghadapi pembohong yang buruk ini? Mereka
berkata, “Ini seorang lelaki bangsa Jin”. Lalu mereka keluar, tiba-tiba mereka
jumpai Isa Ibnu Maryam lantas diiqamati untuk shalat dan orang-orang pun
berkata kepadanya. “Silahkan Anda maju untuk menjadi imam, wahai ruh Allah”. Ia
menjawab, “Hendaknya imam kalian saja yang maju ke depan untuk mengimami
shalat”. Maka ketika selesai menunaikan shalat subuh, orang-orang keluar
menemuinya. Maka, sang pembohong (Dajjal) melihatnya, Dajjal meleleh seperti
melelehnya garam dalam air. Lalu, Isa menuju kepadany dan membunuhnya, hingga
pohon-pohon dan batu-batu berkata, “Wahai ruh Allah! Ini ada orang Yahudi!
Maka, tidak ada seorang pun yang mengikuti Dajjal melainkan dibunuhnya.”
(Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad 24: 85-86).
Dikatakan
juga oleh Isa bahwa orang yang berbahagia adalaha orang yang “selalu
berjaga-jaga” karena merekalah yang akan ditemui oleh Isa. Ternyata tradisi
berjaga-jaga merupakan tradisi kaum Muslimin, yaitu shalat malam. Dalam bahasa
arab disebut Qiyam.
Isa
putra Maryam juga mengabarkan tentang kedatangannya, “Tetapi ketahuilah. Jika
tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti
berjaga-jaga dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah
kamu juga bersiap sedia, karena anak manusia (Isa) datang pada saat yang tidak
kamu duga (Injil Matius 24: 43).
Tempat berlangsungnya Armageddon
Taurat
pasal Yoel (3: 9-14) menyebutkan, “Maklumkanlah hal ini di antara
bangsa-bangsa. Bersiaplah untuk peperangan, gerakanlah para pahlawan; suruh
semua prajurit tampil dan maju! Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa
dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bangsa-bangsa bergerak maju ke
lembah Yosafat sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari
segenap penjuru. Ayunkanlah sabitmu, sebab sudah masak tuaian; marilah,
iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur, tempat-tempat pemerasan kelimpahan,
sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah
dekat hari Tuhan di lembah penentuan!”
“Ayunkanlah sabit, sebab tuaian
sudah masak,”ini adalah kalimat yang ditunjukkan kepada Isa Ibnu Maryam untuk
menuai anggur (Israil) di Magiddo. Yaitu, tempat pemerasan kelimpahan, sebab
banyak kejahatan mereka.
Tempat markas kaum Muslimin saat itu
berada di Ghuttah, dekat Damaskus.
Tanda-tanda Dekatnya Armageddon
1. Kembalinya/menumpulnya
bani Israil ke tanah Palestina
2. Memuncaknya
kedurhakaan Israil
3. Munculnya
gerakan Intifadah (gerakan aksi lempar batu oleh anak-anak Palestina kepada
Israil)
4. Munculnya
Imam Mahdi untuk menghentikan kedurhakaan Israil
.
Kronologi Armageddon berdasarkan
Hadits
1. Irak
dan Syam diboikot oleh Rum, Irak hancur
2. Konflik
di Jaziran dan muculnya Al-Mahdi
3. Perang
Libanon pintu pembuka Armageddon
4. Perang
A’mag dan Dabiq
5. Armageddon
1
6. Al-Malhamah
7. Penaklukan
Konstantinopel
8. Keluarnya
Dajjal dan persiapan Armageddon II
9. Turunnya
Isa Almasih
10. Armageddon
II